Tidak Merepotkan, kan?

“Pelatihannya Mama sudah selesai?” tanya Athifah.

Yang ia maksudkan adalah pelatihan menulis Makassar Nol Kilometer yang Mama ikuti kemarin. Sudah 3 minggu ini Mama mengikuti pelatihan menulis untuk website yang memuat tulisan-tulisan jurnalis warga itu.

“Belum,” jawab Mama pendek.
“Kapan selesainya?”
“Belum tahu.”
“Mama mau pergi lagi?”
“Iya, hari Sabtu nanti.”
“Kalau mau sirup, jangan suruh bikin Tante Onya, suruh bikin Ato’ saja?”
“Iya.”
“Kenapa? Supaya tidak merepotkan?”
“Iya.”


Tante Onya adalah sepupu Mama yang baru datang dari Jakarta. Ia sedang menginap di rumah. Athifah memang sudah akrab dengan Tante Onya karena sudah beberapa kali ke Makassar dan sudah sering diajak ngobrol oleh Athifah.

Dari gaya bertanya ini, bisa dibaca pula maksud Athifah bahwa kalau Mama pergi dan tidak ada yang membuatkannya sirup maka ia harus minta bantuan seseorang. Dan lebih baik ia meminta bantuan Ato’ (kakeknya) daripada merepotkan tamu (Tante Onya).

Mama pernah menegurnya, beberapa kali sepulangnya ia dari rumah Tante Suja bersama Ato’ dan Oma. Tante Suja itu sepupu Mama juga. Usianya berselisih jauh dengan Mama. Waktu itu Athifah meminta makanan dan minuman yang tidak disediakan oleh Tante Suja.

Ia beberapa kali minta dibuatkan sirup dan teh, tergantung minuman yang mana hendak ia konsumsi saat itu. Ia juga pernah minta dimasakkan telur mata sapi saat di hidangan makan siang tak ada menu itu. Mama menasihati Athifah agar tak melakukannya lagi, apa yang disediakan oleh tuan rumah, itulah yang dimakan dan diminum. Walau masih kecil, Athifah harus diajari sopan santun. Biarpun bertandang ke rumah kerabat, ia tak boleh seenaknya merepotkan tuan rumah.

Mama geleng-geleng kepala saat Ato’ menceritakan hal-hal tersebut padanya. Ini rekor dalam generasi Mama. Waktu masih kecil, hanya satu kali Mama melakukan hal macam ini. Waktu itu kira-kira usia Mama baru 5 tahun. Ketika diajak Tante Suja bertamu di rumah seorang kerabat dan diajak pulang setelah Mama duduk membisu selama bermenit-menit karena hanya mendengarkan orang-orang dewasa bercakap-cakap, Mama menjawab, “Tapi kita kan belum minum teh?”

Athifah pemegang rekornya sekarang. Kalau dulu Mama “mengerjai” Tante Suja, sekarang pun demikian, Athifah mengerjai Tante Suja (sungguh kebetulan yang menggelikan). Mudah-mudahan rekor ini tidak pecah di generasi berikutnya!


Makassar, 16 Maret 2014


Share :

22 Komentar di "Tidak Merepotkan, kan?"

  1. Hahaha.. berarti dia mengerti dinasehati mak... anak baik... athifah selalu ingat nasehat mamanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dia malah menasihati dirinya sendiri sekarang wkwkwkwk

      Delete
  2. Ternyata mama Athifah dulu juga sama kaya Athifah :D

    ReplyDelete
  3. Hihihi, "kebetulan" yang menggelikan ya, mak

    ReplyDelete
  4. athifa...kok bisa sama ya kak :) btw di sana panggilan kakek ato' juga ya? kayak orang melayu ya kak, jadi ingat ato dalang di film pin upin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Ato' itu panggilan untuk kakeknya Athifah, asalnya dari bahasa Bugis: "LATO'" .. mirip sama orang Melayu, orang Aceh juga keknya pake sebutan itu yah? :)

      Delete
  5. Rekornya sama yah, Bun, meski beda bertahannya, hehe. dik Athifah peka sekali, pemikirannya melebihi usianya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pecah rekornya di Athifah malah, di sudah beberapa kali, emaknya cuma sekali koq *ngeles* :D

      Delete
  6. De Athifah "belajar" dari Mamanya, hehehe....

    ReplyDelete
  7. Hehehe... Sejarah berulang kembali ya kak ^^

    ReplyDelete
  8. wah, instinknya Athifah bisa KLIK sama Mamanya ya...milih TAnte Suja getu

    ReplyDelete
  9. hahhaa buah gak jatuh jauh dari pohonnya

    ReplyDelete
  10. ceritanya Athifah lagi mau nyaingi Mamanya ini

    ReplyDelete
  11. like mother like daughter ya mbak :)

    ReplyDelete
  12. saya senyum senyum nih Mak mbacanya..hihihihii

    ReplyDelete
  13. hihihi gak mau kalah sama mamanya :D

    ReplyDelete
  14. Wah, saking kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak kali ya mak, sampe ada kejadian serupa gitu :))

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^