Lagi-Lagi: Sponsor yang Menyesatkan (Gemas.Com)

Ada iklan yang baru pertama kali saya lihat. Yaitu tentang perjuangan seorang laki-laki dalam mendirikan bisnisnya. Tentang jatuh bangunnya hingga akhirnya bisnis itu berhasil. Hati saya bergetar. Saya selalu bergetar demi melihat/membaca kisah nyata tentang orang-orang yang berjuang dari nol (bahkan minus) yang jatuh-bangun dari kegagalan hingga akhirnya sukses di bidangnya.
Awalnya bergetar. Tetapi begitu menyaksikan akhirnya. Pret ... rasa gemas saya mendadak muncul, mengalahkan getaran haru yang menyeruak tadi. Lagi-lagi iklan rokok, mengadakan semacam kompetisi untuk ‘laki-laki sejati’ pejuang hidup. Ah ...
Dua kali berturut-turut iklan itu ditayangkan. Lalu iklan berikutnya, acara musik seantero negeri ini oleh sponsor produk rokok yang berbeda. Bukan hanya itu, seingat saya, ada pula beasiswa yang dipersembahkan oleh salah satu produk rokok. Lagi-lagi “Ah...”. Gemas campur miris.
Kebiasaan merokok memang mengasyikkan. Tanpa sadar berbagai macam racun berbahaya dalam kandungan rokok masuk ke dalam tubuh, memicu menjangkitnya kanker dan beberapa penyakit kronis lainnya.
Di dunia setiap tahunnya ditemukan 2,2 juta kematian akibat Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Dan penyakit itu mereka dapat dari kebiasaan merokok yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Angka kematian akibat rokok ini setiap tahun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah perokok.
Mengapa konsumsi rokok yang terus menerus bisa memicu timbulnya penyakit? Zat-zat kimia apa saja yang sebernarnya terdapat di dalam sebatang rokok sehingga menimbulkan efek yang mengerikan?
Jika Anda berpikir bahwa nikotin adalah satu-satunya kandungan rokok yang berbahaya di dalam rokok itu sangatlah salah. Nikotin Ini adalah komponen adiktif tembakau. Hal ini diserap ke dalam darah dan mempengaruhi otak dalam waktu 10 detik. Hal ini menyebabkan perokok untuk merasa relax karena neurotransmitter. Ini juga menyebabkan gelombang denyut jantung, tekanan darah, dan adrenalin (yang juga merasa baik). Akibatnya, sifat ketergantungan nikotin pada otak dan tubuh untuk sementara hilang. Perokok merasa lebih buruk jika mereka tidak merokok. Ini yang memperkuat keinginan untuk merokok lagi.
Secara keseluruhan rokok adalah campuran senyawa kompleks yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau dan adiktif. Terlepas dari stimulan nikotin biasa, asap rokok juga mengandung tar yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia termasuk sekitar 60 bahan kimia karsinogenik yang berbahaya. Hampir semua jenis zat tersebut mematikan. Zat-zat inilah yang menyebabkan penyakit paru-paru, jantung, emphysema dan penyakit berbahaya lainnya. (Sumber: http://bahayamerokok.net).
Sekali lagi, dengan bahayanya yang sebesar itu, mana pantas sponsor rokok bersanding dengan image positif ‘laki-laki sejati’ yang dimaksud iklan tersebut? Juga dengan segala kegiatan positif generasi muda yang padanya kita tumpahkan harapan untuk masa depan bangsa ini? Sungguh ironi community development yang sedemikian bagusnya mendukung produk yang isinya (core business-nya) menghasilkan bahan-bahan berbahaya? Yang pada sebenarnya sponsor-sponsor mereka mengincar para perokok belia? Ah ....
Makassar, 3 Juni 2011
Artikel terkait:


Share :

7 Komentar di "Lagi-Lagi: Sponsor yang Menyesatkan (Gemas.Com)"

  1. Betul ... kenapa yah pemerintah tidak membatasi sponsor rokok ???? Lagi2 masalah uang ???

    ReplyDelete
  2. Yang lebih aneh lagi... di kampungku perokok banyak yang sudah tua / kakek-kakek / simbah-simbah, tapi umurnya panjang ya ???
    Anehnya lagi faktor kematian terbesar itu dari kecelakaan kendaraan bermotor, kenapa kendaraan bermotor tidak diharamkan ya ???
    Berkat rokok memberi berkah pada petani tembakau, cengkih, toko kecil/ besar, pajak yg besar (hampir 60% dr cukai roko), event organizer (para artis + olahragawan + beasiswa pelajar) dll...
    D'Masiv "Syukuri apa yang ada..."
    he... JOKEr Zeriously
    Bukan Menggurui loh !
    (WHOoiiAdayginginindonesiabangkrut.info)

    ReplyDelete
  3. iya bener juga sih, bagi si perokok juga sulit untuk berhenti, knp juga dari awal gk di larang keras.

    ReplyDelete
  4. Wah ... mas Hayat pasti perokok yah ... terima kasih sudah berkunjung ... Semua orang bebas memilih, pada akhirnya semua orang bertanggung jawab sendiri pada dirinya juga pada kesehatannya, dan tentunya nanti di depan Tuhannya. Ia sendiri yang akan menjawab dengan sebaik mungkin jika ditanya bagaimana ia memperlakukan hidupnya(kesehatannya/masa mudanya) dsb ... :)

    Funkynetter ... terima kasih responnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat disayangkan ya mbak, bahkan si rokok udah jadi sponsor pendidikan :((

      Delete
  5. Pemerintah suka kalah sama lobi bisnis dalam mengeluarkan kebijakan, sama dengan miras. Minimal lindungi keluarga kita dari rokok, miras, narkoba,,,

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^