JANJI - Adakah Kau Tertunai?

           Siapa sih yang tak pernah berjanji? Semua orang pernah kan? Balita saya, Athifah – saja pernah (pssst, tapi ia belum mengerti artinya, besok-besok ia bisa langgar janjinya lalu berjanji lagi .. he he he).
           Harusnya setiap janji ditepati kan? Iya. Kalau tak ditepati sekarang, di akhirat nanti ditagih apa kita bisa bayar? Tidak. Eh, bisa ding, bisa ... dibayar pakai amalan kita atau dosa orang yang menagih kita, maksudnya kita yang menanggung dosa orang yang menagih kita. Ih seraaaam.

           Yang mudah adalah mengingat-ingat apa janji-janji orang-orang kepada kita. Lalu mengharap-harap janji itu ditunaikan. Lalu jika lewat waktu janji itu tak tunai, kecewalah kita. Lalu ditunggu-tunggu hingga bulan berganti tahun namun tak tunai jua ... wah ... bisa-bisa berubahlah status sang penjanji di hati kita. Yang tadinya disayang jadi ‘dimaki’. Yang tadinya sahabat jadi: “Sahabat koq gitu???NNNN” (maksudnya jadi bertanya-tanya dalam hati mengapa si sahabat jadi setega ini tak menepati janjinya). Maka berubahlah atmosfer chemistry di antara keduanya. Maka seolah sempitlah dunia. Mujur jika senjata tak bertindak.
          Eh, tapi ... coba ingat-ingat, jangan-jangan kita sendiri pernah berjanji kepada seseorang yang entah siapa dan entah kapan yang hingga kini seseorang itu masih mengharap kita menunaikan janji sementara kita sendiri sudah lupa? Coba ingat-ingat!
        Mudah sekali mengucapkan janji bukan? Kata-kata, “Nanti Saya akan ...” mudah sekali diucapkan. Masalah pemenuhannya, belakangan. Dan saat tiba saat harus dipenuhi, mungkin kita lupa atau ternyata tak mampu atau pura-pura lupa (wah, yang terakhir itu yang parah). Satu lagi, mudah sekali mengingat-ingat janji orang bukan? Sementara janji-janji kita? Aih ... sudah lupa.
            Kawan-kawan, tulisan ini sebagai pengingat untuk saya. Jika misalnya saya pernah tak menunaikan janji pada kalian, mohon sampaikan kepada saya di sini, sekarang. Saya lupa ... tapi saya mohon diingatkan supaya saya masih sempat menunaikannya atau meminta maaf jika misalnya saya tak kuasa menunaikannya. Jangan sampai kawan menagih saya di akhirat nanti ... takuuut.
Makassar, 6 Juli 2011


Share :

0 Response to "JANJI - Adakah Kau Tertunai?"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^