Takdir Cinta dan Kehendak Bebas

Sumber:
http://dailyclipart.net
Bagi saya, cinta adalah takdir. Namun menuju takdir, sang pencari cintalah yang memilih jalannya. Kira-kira sama dengan rezeki. Rezeki adalah takdir, tetapi jalan menuju takdir dipilih oleh sang pencari rezeki.

Dalam perjalanan ABG saya, saya bukan tipe orang yang ingin mencoba-coba pacaran. Sejak SMP sudah saya tanamkan dalam benak saya, jika tiba waktunya, saya menginginkan mendapatkan seseorang yang baik yang bisa mendampingi saya hingga ke jenjang pernikahan. Mungkin pilihan ini pula yang membawa saya kepada takdir cinta saya.

Jauh sebelum kami menikah, saya dan suami tercatat sebagai mahasiswa pada jurusan yang sama di kampus kami. Ia lebih senior empat tahun dari saya. Sosok senior yang cerdas, baik, peduli walau tanpa motif, dan tidak pecicilan adalah karakter yang bisa saya tangkap darinya setelah berbagai interaksi di kampus.


Ada hal yang aneh ketika itu. Entah kenapa saya suka sekali bila melihat tiga hal ini ada pada diri seorang lelaki: rajin shalat, memakai sarung, dan menggendong anak kecil. Ketiga hal itu saya lihat pada diri teman-teman secara terpisah. Namun hanya ia yang saya lihat melakukan ketiga-tiganya sekaligus. Sampai sekarang saya tak habis pikir akan ketiga hal aneh itu. Yang jelas itu membuat saya bertambah terpesona padanya ketika itu.

Takdir membawa kami ke pelaminan pada tahun 1999 lalu. Membawa kami mengarungi bahtera kami. Melalui angin sepoi-sepoi, hujan, bahkan badai yang siap menghempas. Siapapun akan mengira semuanya mulus-mulus saja. Padahal yang kami alami tidak seperti kelihatannya.

Secara perlahan takdir itu membawa saya kepada pengertian filosofis tentang sebuah hubungan yang didasari niat untuk ibadah. Bahwa satu sama lain dari kami sejatinya saling melengkapi, saling menguatkan. Bahwa kelebihan  masing-masing kami sejatinya menutupi kekurangan yang lain. Dengan demikian bahtera kami akan tetap berlayar mantap sebengis apapun alam yang dilaluinya. Insya Allah menuju tempat indah di mana semua kebahagiaan bermuara: surga.

Kawan, manusia adalah makhluk yang diistimewakan Sang Mahapencipta dengan satu hal: ‘kehendak bebas’. Pilihlah jalanmu dengan baik, maka engkau akan menemukan takdir cintamu.

Makassar, 21 Februari 2012

Silakan dibaca juga:



Share :

16 Komentar di "Takdir Cinta dan Kehendak Bebas"

  1. wow, apa dikampus itu juga bisa pake sarung ya bUnda? ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jaman saya kuliah dulu, lab dan HMJ ditempati menginap oleh teman2. Mrk menjaga kebersihannya. Jadi sesekali ada saja yang bersarung di kampus. Termasuk suami saya, kampus ditempatinya menginap (HMJ). Di HMJ ada mushalla, ada TV, ada bilik2, seperti rumah. Makanya sesekali saya melihatnya bersarung :D

      Delete
  2. hanya ia yang saya lihat melakukan ketiga-tiganya sekaligus. kok bisa kak???? wahwah, coo cwitt begitukah takdir cinta? masya Allah :>

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aneh ya Hima ...
      Sy juga bingung. Sekarang kalo dipikir2 lagi, koq aneh hehehe. Yg jelas sampai sekarang si bapak itu memang suka sarungan dan tidak canggung menggendong, mencebok, dan mengurus anak kami. Banyak laki2 yg enggan lho :)

      Delete
    2. beruntunglah kak dirimu mendapat orang yang sangat menyukai anak-anak..berarti beliau paham kesulitan kita, kak... hehehehee

      Delete
    3. Beliau paham ... tapi namanya laki2 mesti selalu diingatkan biar ndak lupa hehehe

      Delete
  3. rajin shalat, memakai sarung, dan menggendong anak kecil.....hmmm...aku bayangin dulu ya mbak....hehe..
    Semoga langgeng terus ya mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keanehan yang nyata Mami Zidane. Sampai sekarang sy tak bisa mengerti kenapa dulu pingin sekali melihat tiga hal itu ada dalam diri seorang laki2 :D
      Aamiin. Terimakasih do'anya ...

      Delete
  4. Replies
    1. Mbak, kata itu tdk ada di kamus. Artinya apa sih .. ? :D

      Delete
  5. wah smoga terus langgeng ke akhir hayat ya bun :). do'akan tia juga cepat menyusul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Mudah2an segera bertemu jodoh ya Tia. Aamiin.
      ^__^

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^