Menyuarakan Kebenaran dari Luar Negeri

Untuk blogger perempuan yang satu ini, saya angkat jempol tinggi-tinggi soal kekritisannya. Baca deh status-status dan tulisan-tulisan blognya: http://jihandavincka.wordpress.com/. Sepertinya semua tulisannya mencerminkan daya kritisnya. Status-statusnya di facebook bisa di-like sampai seratusan orang, dilengkapi komentar-komentar yang bisa berjumlah dua ratusan. Bermacam-macam komentar yang muncul, mulai dari yang memuji-muji sampai memaki-maki. Saya sampai berdebar-debar membacanya. Wiiiih.

Sebagian dari tulisan di wall-nya itu di-posting Jihan di blognya. Sebagian lagi tidak. Sebuah tulisannya pernah saya ulas sedikit dan saya jadikan sebuah posting-an blog ini, judulnya Perempuan, Mari Saling Melengkapi. Menariknya, di dalam tulisan itu, Jihan menyebut nama saya. Rasanya gimana gitu membacanya, seperti melambung karena jarang-jarang kan seseorang menulis dan menyebut nama saya di dalamnya J.

Ada satu tulisannya yang pingin sekali saya buatkan tulisan tapi sayang tulisan itu tidak tayang di blog saking kontroversialnya. Menurut saya statusnya wajar tapi buat sebagian orang yang fanatik pada hal yang dikritiknya, tidak demikian.
Baca selengkapnya

Mal ke Mal dari Jendela Busway (2)

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya

Perjalanan lancar. Sayangnya tak setiap hari seperti ini. Bila lalu-lintas macet, busway ikut pula terjebak macet. Dapat dimaklumi karena jalurnya belum eksklusif. Hanya sekadar berupa garis pembeda di atas jalan yang masih bebas dilalui kendaraan apa saja.

Dari Mal Panakukang, bis menyusuri Jalan Boulevard, bergerak ke arah barat lalu berbelok ke arah kanan di Jalan A. P. Pettarani, terus ke utara kemudian belok kiri di Jalan Urip Sumoharjo.

Bis bergerak lurus ke arah barat, menuju Jalan Gunung Bawakaraeng ke Jalan Jenderal Sudirman. Kata pak Arifuddin, ada perhentian di RS Pelamonia dan Lapangan Hasanuddin. Tapi bis tak berhenti karena tak ada siapa pun yang menunggu di sana.
Baca selengkapnya

Mal ke Mal dari Jendela Busway (1)

Pemandangan di dalam loket halte Losari
Sebenarnya saya tidak benar-benar niat hendak mengikuti tur kota naik busway bersama teman-teman Komunitas Blogger Anging Mammiri. Kepingin sih kepingin, tapi ndak yakin benar-benar mau pergi atau tidak.

Sampai pada harinya, pada tanggal 31 Maret menjelang pukul setengah sembilan pagi, suami saya bertanya lagi. “Bagaimana, mau pergi?” Masih setengah ragu tapi tetap kepingin, saya terdiam dulu beberapa saat. “Iya deh. Bagaimana kalau bawa Affiq dan Athifah, ya?”

Maka setelah berdiskusi, kami memutuskan bahwa saya akan membawa serta Affiq dan Athifah, mumpung sedang libur Nyepi.

***
Baca selengkapnya

Pemimpin, Penulis, dan Proses

Membuka-buka sebuah buku, saya menemukan bahwa ada konsep pemimpin dan kepemimpinan yang bisa diterapkan oleh penulis dan siapa pun yang menyatakan dirinya serius untuk menulis:

"Walaupun benar bahwa ada orang yang dilahirkan dengan karunia alami yang lebih besar dari pada yang lain, kemampuan memimpin itu sesungguhnya merupakan kumpulan dari berbagai keterampilan, yang hampir seluruhnya dapat dipelajari serta ditingkatkan Namun prosesnya tidak terjadi dalam semalam. Kepemimpinan itu rumit. Aspeknya sangat banyak: kehormatan, pengalaman, kekuatan emosional, keterampilan membina hubungan dengan sesama, disiplin, visi, momentum, waktu --- dan seterusnya".

(
Dikutip dari halaman 65 yang membahas tentang Hukum Proses, Kepemimpinan Berkembang Setiap Hari, Bukan dalam Satu Hari, di buku 21 Hukum Kepemimpinan Sejati, karya John C. Maxwell)
Baca selengkapnya

Menelusuri Wisata Religi Banda Aceh dari Jauh

Uniknya D.I. Aceh, provinsi ini menetapkan jenis “wisata religi” sebagai program resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi. Sangat layak karena Aceh terkenal dengan julukan Serambi Mekah. Mulai Banda Aceh, sebagai ibukota provinsi menawarkan obyek wisata religi kepada wisatawan yang berkunjung.

Dua ikon besar wisata religi sekaligus bersejarah berikut ini sangat disarankan bila berkunjung ke Banda Aceh: Masjid Baiturrahim dan Masjid Baiturrahman.

Masjid Baiturrahim

Pasca bencana tsunami menyusul gempa sebesar 8,9 SR pada Desember 2004, tak lengkap rasanya bila berwisata ke Banda Aceh tanpa mengunjungi masjid satu ini. Masjid ini terkenal kekokohannya dalam terjangan tsunami kala itu. Bencana alam yang terjadi meratakan seluruh bangunan di sekitar masjid dan satu-satunya bangunan yang tersisa dan selamat adalah masjid yang terletak di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh ini.
Baca selengkapnya
Kisah Caleg Idealis VS "Budaya Amplop"

Kisah Caleg Idealis VS "Budaya Amplop"

Saya mendengar kisah yang dipaparkan seorang kawan, sebut saja namanya Innah dengan perasaan bahagia sekaligus miris. Ia menuturkan kisah tentang caleg idealis yang justru tak dianggap oleh banyak orang. Karena sebagian besar warga di daerahnya lebih memilih “caleg amplop”. Memberi uang masih melunturkan idealisme warga.

Sang caleg punya daerah binaan selama 5 tahun tapi justru kurang mendapat dukungan dari masyarakat. Premanisme mengancam melalui bagi-bagu uang. Bahkan ada preman yang terpilih sebagai anggota DPRD pada periode lalu karena mengancam warga.

Sang caleg yang terpilih periode lalu sudah menjalankan banyak program untuk masyarakat. Untuk periode ini ia menjadi caleg lagi tetapi dukungan yang datang kepadanya kurang.
Baca selengkapnya

Ama Baru Tahu Kalau Hidup Itu Keras, Kak

Seorang kawan, sebut saja namanya Ama mengirim SMS ini kepada saya dua hari yang lalu, “Maaf ganggu, Kakak. Maaf sekali ganggu. Ama berharap ini salah satu bentuk usaha Ama. Ikhtiar Ama. Ama maun minta tolong, adakah tempat kerja yang buka lowongan yang Kakak tahu? Ama sudah berusaha tapi belum kerja juga.”

Satu menit kemudian masuk SMS lagi darinya, “Ama mau minta bantuan Kakak, mungkin ada lowongan kerja yang Kakak tahu dan Saya bisa masukkan? Sudah lama Ama berusaha tapi tidak dapat kerja.”

Ama adalah Sarja Kesehatan Masyarakat, jurusan Epidemiologi dari sebuah universitas swasta di Makassar. Sudah sekitar 3 tahun ini ia mengadu nasib. Menurutnya ia sudah melamar ke mana-mana, juga sudah mencari lowongan di internet tapi hasilnya nihil. Ia berpikir mungkin butuh kenalan untuk dapat bekerja di sebuah instansi/perusahaan.
Baca selengkapnya