Perjalanan Aneh

Adakah perjalanan aneh seperti ini di pulau Jawa: dari Jakarta mau ke Semarang misalnya tapi harus transit di Surabaya? Sepertinya tidak ada ya.

Tapi di Sulawesi ada.
Kemarin kami kedatangan kerabat dari Gorontalo, ia keponakan ibu saya. Malam sebelumnya ia tiba-tiba menelepon hendak ke Makassar. Tujuan utamanya sebenarnya Manado, dalam rangka perjalanan dinas. Tetapi karena kehabisan seat sementara ia harus bertugas ke Manado maka instansi tempatnya bekerja memesankan flight dari Gorontalo ke Makassar dulu, transit selama 5 jam baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Manado.

Untuk Anda yang masih mengingat pelajaran IPS sewaktu SD dulu tentu bisa membayangkan betapa anehnya perjalanan ini. Namun bagi Anda yang sudah lupa peta Sulawesi, ini dia saya tayangkan untuk Anda:



Gorontalo, Manado, dan Makassar adalah bagian
dari 3 provinsi berbeda. Bukankan perjalanan Gorontalo - Manado
transit Makassar, aneh?

Nah, bagaimana, kebayang kan betapa anehnya perjalanan ini? J

Tiket yang tersisa hanya kelas bisnis yang notabene harganya lebih mahal. Untungnya dibiayai kantor, tiket pesawat ke Makassar yang normalnya berkisar di Rp. 400 ribu – Rp. 500 ribuan kini berharga Rp. 1.800.000! Bukan main (yuk bisnis penerbangan komersial J).

Satu kesyukuran bagi kami karena perjumpaan terakhir sudah sepuluh tahun berlalu. Senang juga bisa bertemu dengannya. Tambahan lagi ia menyempatkan membawa oleh-oleh khas Gorontalo: kue pia. Kue pia yang dikemas dalam plastik dan dimasukkan ke dalam dos merupakan industri rumahan yang sangat berkembang di Gorontalo. Rasanya macam-macam, ada yang original (rasa kacang hijau), keju, coklat, dan jagung. Enak. Saya paling suka yang rasa keju.

Kue pia dari Gorontalo
Sepupu saya itu bahkan sempat berbelanja tiga pasang setelan kantor muslimah di jalan La Madukelleng. Informasi mengenai butik yang menjual setelan kantor ini ia dapatkan dari koleganya. Ternyata tak mudah mencari butik yang menjual setelan kantor untuk muslimah (baju lengan panjang plus rok panjang). Ia kesulitan mendapatkannya di Gorontalo.

Sebenarnya ada yang menjual tetapi setelan biasa untuk perempuan, roknya pendek. Asyik juga pemilik bisnis ini, butiknya sudah dikenal di provinsi lain. Harganya pun relatif murah, hanya Rp. 200 ribuan per pasang. Kalau membeli sendiri bahan dan menjahitkannya ke tukang jahit tentu bisa lebih mahal daripada itu.

Saat ada kesempatan berbincang, saya katakan kepadanya, “Lucu juga ya Kak, dari Gorontalo mau ke Manado tapi transitnya di Makassar.”

“Iya. Soalnya kehabisan tempat. Kadang-kadang malah kita sudah pesan tiket ke Manado, pesawat tidak jadi berangkat. Di-cancel ke esok harinya,” ujarnya. Tentu saja jika yang terjadi seperti ini, tak mungkin baginya karena meeting yang harus dihadirinya kan sudah terjadwal.

Perjalanan via udara adalah pilihan yang tepat untuk perjalanan dinas. Sebenarnya bisa saja melalui darat yang makan waktu 6 jam. Tapi untuk seseorang yang memegang jabatan penting di instansinya, itu bukan cara yang terhormat jika pilihan melalui udara memungkinkan meski tak praktis.

Bayangkan saja betapa tak nyamannya perjalanan darat yang bisa saja makan waktu lebih dari 6 jam. Sampai di tujuan harus berhenti di terminal antarkota yang biasanya tingkat kenyamanannya jauh di bawah kenyamanan bandara. Untuk sebuah instansi besar, tentu sangat memalukan memperjalankan karyawati pentingnya dengan cara ini bukan? J

Alhamdulillah, sepupu saya sampai dengan selamat di Manado sekitar pukul sepuluh malam. Kemungkinan balik ke Gorontalo ia melewati jalan yang sama dengan jalan perginya.

Saya kira di antara tak ada yang mengalami perjalanan aneh seperti ini. Ah, saya mungkin salah. Barangkali saja ada ya? Apakah Anda pernah mengalaminya?

Makassar, 28 Maret 2012

Bisa dibaca juga yang lain:



Share :

37 Komentar di "Perjalanan Aneh"

  1. wow.... emang kalau lewat udara itu berapa jam sih muter-muter gitu....

    padahal kalau mau lewat darat kan malah merakyat tuh... he he

    tapi ya buat keamanan juga sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya kalau lewat udara, dari Gorontalo ke Manado paling 30 menit. Dari Gorontalo ke Makassar, sejam lebih. Dan dari Makassar ke Manado: 2 jam.
      Yah .. begitulah :D

      Delete
  2. Xixixi... jadi muter2 ya mbak perjalannya, tapi yang penting selamat sampai tujuan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ... hehehe. Alhamdulillah selamat, biasanya hujan tapi kemarin cerah :D

      Delete
  3. meski over cost ditanggung kantor tapi gak bisa gantiin capek dan perpanjangan waktunya buat muter-muter ya MBak..

    Eh, pianya mau dunk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya sepupu saya itu santai kelihatannya mbak. Lumayan juga bertemu kami di sini :D

      Mau pia? Ke sini dunk :D

      Delete
  4. Sangat tidak praktis, selain tidak praktis masalah waktu, jg tdk praktis masalah pengeluaran, hingga rentan terjadinya pungli dan kenaikan harga yg tdk standard, mungkin solusinya hrs memakai mobil pribadi atau mobil dinas kalau lg berdinas, sekalian menikmati pemandangan alam, biar fresh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang tidak praktis sih, ayahnya Devon. Entah ya, sebenarnya bukan rencana jauh2 hari juga. Tiba2 saja sepupu saya ini harus ke Manado maka terjadilah semua itu. Kalau naik mobil dinas, mungkin juga tdk siap karena tempat dia bertugas sebenarnya di sebuah kota kecil - di sebuah kabupaten di Gorontalo. Jdi gimana ya, sepertinya ribet juga...

      Delete
  5. Beruntung banget tuh Kue Pia . Bisa jalan2 sejauh itu , hehehehehehe

    Btw , Indo emg salah satu negeri paling aneh di dunia. Jadi tak usah heran :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cocok untuk masuk berita bertajuk HANYA ADA DI INDONESIA ya? :D

      Delete
  6. Hahaha ngalang jauh banget.
    Aku pernah denger cerita kayak gini dari Mbak Alaika.
    Dari Jakarta ke Aceh lebih murah kalau transit KL dulu, wkwk dari KL baru ke Aceh. Ini malah pindah negara dulu hihi

    ReplyDelete
  7. Berarti penerbangan Gorontalo-Manado itu termasuk sepi penumpang Mbak Mugni. Gak setiap saat ada dan gak sering cancelled sekalipun ada jadwal. Maka terpaksa ngetem di makassar dulu. Yah begitu lah kita negara luas tapi kamakmuran belum merata, yg berdampak terhadap rute penerbangan. Teman-teman yang di Pontianak ke Samarinda, harus transit di Subaya dulu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Flight yang ada terbatas mbak. Iya, sih kelihatannya memang bukan jalur gemuk. Kalo yang ke Makassar pasti ada. Dari Pontianak ke Samarinda, transit Surabaya? Wah, malah pindah pulau ya :D

      Delete
  8. transitnya jauh banget sob, sampai ke makasar, padahal gorontalo manado kan ada di utara, kok bsa sampe makasar.

    ReplyDelete
  9. wuah, acara transit begitu pasti bikin capek badan ya mbak...

    btw kue pia ini apakah mirip dengan bakpia jogja mbak...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Capek .. tapi yang menjalaninya kelihatan senang tuh mbak :D

      Iya, mirip tapi kulitnya rada garing, agak keras. Kalo bakpia Jogja kan lembut ya. Kalo kue pia ini garing.

      Delete
  10. Jiaaaaaahhhh..perjalanan yang aneh. Padahal kan dekat entu. tapi harus ke tempat yang sangat jauh terlebih dahulu ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti dari Thailand mau ke Aceh, mampir di Makassar masih masuk akal dong mbak Ecki :D

      Delete
  11. Iya ya jadi malah menjauh gitu rutenya.
    Di Palembang juga ada yang suka kejadian begitu. Kita mau ke Bangka, tapi transitnya di Jakarta, sebab kadang tak ada penerbangan yang langsung Palembang-Bangka, anehnya ada rute yang muter Palembang-Jakarta lalu Bangka, kebayang nggak petanya Mbak? heheee... Bangka kan pulau kecil yang nyebrang dikit dari P. Sumatera, sementara Jakarta ada di P. Jawa, gitu dech, heheee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ... kebayang mbak, ini bukan hanya 3 provinsi tapi sekaligus pindah pulau juga. Hehehe kacau yah. Begitulah nasib orang2 yang berada di 'jalur kurus' :D

      Delete
  12. benar2 aneh tu kak,......ditambah lagi lagi biayanya yang mahal,padahal untuk harga 1juta 8ratus ribuh itu biasanya untuk 3orang ckckck...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitulah Atma ... sepertinya tidak terpikir solusi untuk membuatnya lebih murah. Atau memang yang begini wajar? Entahlah ....

      Delete
  13. asik untuk di jadikan cerita tapi kue pia nya jangan lupa di lemparkan ke kita2 ya..

    ReplyDelete
  14. kok aneh ya, hihihi, baru dengar lho, tp mungkin bisa sambil mengendurkan pikiran di perjalanannya ya, ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata selain di pulau Jawa (seperti di komentar2 teman2 di atas) yang begini lazim mas Stumon :D
      Yah, setidaknya sepupu saya benaar2 refreshing ^__^

      Delete
  15. Alhamdulillah semua serba gratis.., ditambah lg dgn kuex.., btw kue pia dimakassar bnyk tp perasaan gk ada yg pake plastik tuh..,berarti kue pia gorontalo lbh bersih *smile

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah .. :)
      Kue pianya unik. Yang kacang hijau saja tak sama dengan yang di Makassar ..

      Delete
  16. aku hanya mengalami perjalananku yang aneh, di temani sesosok jin ....

    ReplyDelete
  17. Koreksi kalimat pembukanya. Kalo Jakarta ke Surabaya, transit semarang memang biasa. Yang aneh kalo Jakarta ke Semarang transit Surabaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau tulis begitu om Uyi, tapi salah tulis hehehe :D

      Delete
  18. maksud nya apa si,ko sy kurang ngrti iya gan?

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^