Yang Pergi di Bulan Juni

Sabtu, 21 Juni lalu, saya pergi melayat.

Seorang kerabat meninggal dunia kemarin. Pemakamannya direncanakan pada hari ini. Di kalangan keluarga besar ibu saya, ia dikenal suka menolong. Sebenarnya ia tak berdomisili di kota ini lagi, beberapa tahun yang lalu ia pindah ke Gorontalo, daerah asal orang tuanya dan orang tua istrinya. Tapi karena hendak mendapatkan penanganan yang lebih baik pada penyakit-penyakit yang dideritanya, ia terbang ke Makassar dengan istrinya.

Sudah sekitar sebulan ia dirawat di rumah sakit. Mulanya di RSI Faisal. Kemudian dipindahkan ke RSU Wahidin Sudirohusodo karena peralatan di sana lebih lengkap.


Sebelumnya berita kematiannya disangka hoax. Pagi hari tersebar berita kematiannya yang kemudian diralat dengan berita bahwa ia hanya pingsan. Tapi saya sudah khawatir karena orang yang pingsan dalam keadaan terbaring selama berhari-hari di rumah sakit berarti sedang dalam kondisi buruk. Akhirnya penderitaannya membawanya kepada gerbang kematian. Siang hari, ia menghembuskan napas terakhirnya di ruang gawat darurat.

Pagi itu keluarga besar kami berdatangan. Sebagian besar berpakaian putih-putih. Dalam adat Gorontalo, saat melayat sebelum pemakaman, para pelayat mengenakan pakaian putih-putih. Biasanya mereka punya pakaian khusus yang dipakai saat melayat.


Saya sendiri tak punya pakaian khusus itu meski ibu saya berasal dari Gorontalo. Yah, asalkan saya tak mengenakan pakaian berwarna terang – warna pakaian yang ditabukan orang Gorontalo untuk dikenakan di hari kematian, tak mengapa kan? Toh, dalam Islam tak ada keharusan mengenai warna pakaian?

Banyak juga yang datang melayat. Bahkan wali kota Makassar – pak Danny Pomanto dan istrinya berada di antara pelayat dan memberikan kata sambutan. Pak Danny dan almarhum saling kenal sejak lama. Mereka berkerabat dan bertetangga. Rumah orang tua pak Danny berdekatan dengan rumah almarhum yang dulu. Pak Danny berkata, "Saya berbicara bukan sebagai wali kota tapi sebagai warga (jalan) Amirullah." 

Untungnya cuaca hari ini bersahabat. Pemakaman berjalan lancar. Semoga almarhum kak Amirsyah Hunowu dilapangkan kuburnya dan diampuni dosa-dosanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.


Makassar, 25 Juni 2014


Share :

2 Komentar di "Yang Pergi di Bulan Juni"

  1. innaa lillaahi wainnaa ilaihi rooji'uun,turut berduka cita mak... smg almarhum diampuni sgl dosanya diterima smua amal ibadahnya,dan smg keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan,aamiin...

    ReplyDelete
  2. innalillahi wainna ilaihi rojiuun...turut berduka cita mba..semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya..

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^