Mengintip Dunia Unik Para Skizofren (1)


Sumber gambar: http://scientificamerican.com
Sudah sekitar tiga bulanan ini lingkungan kami diwarnai teriakan-teriakan seorang lelaki berusia sekitar 30 – 40 tahunan. Lelaki itu suka sekali ‘menginap’ di beranda masjid Bani Haji Adam Taba’ saat malam hari. Kadang-kadang siang hari ia ada di situ namun lebih sering ia ‘bepergian’.

Kata tetangga pemilik warung, meski sedang tidur lelaki itu berteriak. Yang diteriakkannya adalah “EEE” atau “PAK” secara berulang kali. Pernah pula ia meneriakkan “BU’ atau mengikuti aba-aba pelatih pencak silat yang biasa melatih pemuda-pemuda lingkungan kami di pekarangan masjid pada malam hari.

SKIZOFRENIA[i] atau GILA. Itulah yang diidap lelaki itu sehingga warga berusaha tidak memedulikan teriakan-teriakannya. Toh ia tak mengamuk, menyerang, ataupun mengganggu secara fisik. Ia sekarang menjadi bagian dari komunitas dan ekosistem kami. Teriakan-teriakannya sudah berharmonisasi dengan deru sepeda motor, cicit burung kolibri, juga dengan cericip[ii] dan kersik[iii] yang ditimbulkan kaki anak-anak ingusan yang berlarian di sekitar masjid.

Kasihan. Pasti itu yang terbersit di perasaan kala melihat penderita penyakit jiwa ini. Mereka sebenarnya tak punya tempat lagi di komunitas mana pun di muka bumi kecuali jika bersama dengan orang yang sependeritaan dengan mereka. Mereka terasing, jika kita tak mau menyebutnya dengan ‘terhina’.

Lebih kasihan lagi, mereka sudah dibebaskan dari segala tanggung jawab ibadah kepada Allah. Mereka bukan hanya sudah tak memiliki tambahan dosa tetapi juga sudah tak ada kemungkinan untuk menambah pahala dan bertaubat! Mudah-mudahan diri dan keluarga kita terhindar dari keadaan seperti ini.

Tapi tunggu dulu … ada satu tanda kekuasaan Allah hal yang tampak nyata pada diri orang-orang seperti ini: mereka tak mudah sakit! Lelaki itu saja misalnya, sudah tiga bulan teriak-teriak lantang dari teras masjid tak pernah terdengar parau suaranya sementara kita yang tiap malam bergelung selimut di atas tempat tidur bisa terserang flu berat!

Mengapa? Sepertinya karena mereka sudah tak peduli dan tak takut apa-apa lagi. Mereka tak takut sakit, tak takut jatuh, bahkan tak takut mati. Mereka sibuk dengan pikiran dan dunianya sendiri. Tempat sampah pun mereka kais untuk mendapatkan makanan. Sepertinya karena itulah semua sehingga badan mereka seolah kebal dengan penyakit.

***

Buku Ratu Adil: Memoar  Seorang Skizofren
Lima tahun lamanya seorang perempuan cantik yang disapa Evi mengidap skizofrenia. Tekanan batin yang dideritanya membuatnya kehilangan setengah kesadarannya hingga akhirnya ia mengalami waham[iv] kebesaran sebagai Ratu Adil – seorang ratu yang di pundaknya terbeban tugas untuk menyelamatkan dunia dari huru-hara kiamat. Evi merasa bagai ratu yang memiliki kesaktian menembus ruang dan waktu, juga dapat berkomunikasi dengan para malaikat, jin, nabi, setan, dan bahkan Tuhan.

Usia SMP sudah kenal pacaran. Sudah kenal sentuhan fisik sampai – maaf, kegadisannya direnggut sang pacar. Ia menikah di usia sangat muda: 18 tahun. Suaminya sebut saja Jat ternyata sangat suka ‘bermain hati’ dengan berbagai perempuan. Jat tidak peduli dengan keluarganya padahal Evi sangat ingin membangun rumahtangga yang indah bersamanya. Hingga tiba-tiba saja Jat memutuskan menceraikan Evi. Walau Jat sering meyakitinya secara psikis dan fisik namun perceraian bukanlah hal yang diinginkannya. Perlahan namun pasti, setelah kedua buah hati dipisahkan darinya, depresi dan frustrasi yang berlebihan membuatnya memasuki gerbang alam gila.

Dukungan ibunda yang sudah janda membantu penyembuhannya. Masa-masa maha sulit akhirnya usai. Evi membaik dan mencoba menulis buku tentang pengalaman yang bersumber dari catatan hariannya. Sebuah penerbit bersedia menerbitkan karyanya yang diberi judul: “Ratu Adil: Memoar Seorang Skizofren” pada tahun 2004.

Pengalaman Evi dalam buku ini dibaginya menjadi tiga bab: Rumahtanggaku Kandas, Warasku Terampas (Sebelum Gila), Menjadi Ratu Adil (Saat Gila), dan Badai Telah Berlalu (Sesudah Gila). Dari 230 halaman buku ini, 177 halamannya merupakan bagian dari bab Menjadi Ratu Adil. Terus terang, saya tak sanggup menyelesaikannya. Rasanya bias ikutan menjadi skizofrenia juga membaca keseluruhan bab ini. Saya hanya sanggup membaca separuhnya saja.

Tentang penulis
Coba saja tebak dari sub-sub judul berikut, isi dari kisah yang dipaparkannya:

Bertemu dengan Sun Go Khong dan Tokoh-Tokoh Budha Lainnya
Menjadi Sahabat Gandarwa, Setan, Buto Ijo, dan Jin
Menguasai Ilmu Cakra dan Tahan Api Neraka
Menelusuri Silsilah Garis Keturunan Ratu Adil
Memahami Ajaran Agama Hindu
Mempertemukan Sun Go Khong dengan Nabi Zoroaster
Mengajak Setan Bertobat dan Bersujud kepada Nabi Adam
Aku Masih Keturunan Sun Go Khong
Merencanakan Sesuatu untuk Kebaikan Para Hewan
Aku, Sang Budha, dan Ashabul Kahfi
Aku dan Kisah Mak Lampir
Tujuh + 1 Buah Rencana Besar Ratu Adil
Nabi Saint Seiya, Zoroaster, dan Sun Go Khong
Aku, Nabi Sulaiman, dan Ratu Balqis
Aku, Cleopatra, dan Napoleon Bonaparte

Hanya itu? Tidak masih banyak lagi. Cukup itu saja yang saya tuliskan, Anda sudah bisa membayangkan betapa rumitnya pengalaman Evi.  Alam nyatanya berbaur dengan berbagai tokoh khayali dan kejadian-kejadian aneh. Bisa jadi tokoh khayali itu bukan benar-benar khayali tapi juga makhluk lain. Wallahu a’lam.



Makassar, 24 April 2012

Silakan dibaca juga yang lain ya …






[i] Wikipedia -> Skizofrenia: merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi(keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
[ii] KBBI -> Cericip: Bunyi gersik yang terus-menerus. Gersik: Pasir kasar,
[iii] KBBI -> Bunyi seperti daun kering yang bersentuhan
[iv] KBBI -> Waham: keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika.


Share :

12 Komentar di "Mengintip Dunia Unik Para Skizofren (1)"

  1. kasihan sekali ya sob melihat lelaki tersebut.

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya, pemahaman yang saya dapatkan dari film "A Beautiful Mind", Skizo tidak sama dengan gila. Skizo itu hanya sebentuk gangguan jiwa yang membuat si penderita terkesan paranoid dan memiliki dunia sendiri. Sama halnya seperti bipolar disorder atau yang memiliki dua kepribadian. Kadang dia berbicara dengan siapa entah, tapi kadang dia pun nyambung dengan kita. Sedangkan, orang skizo hanya paranoid, masih sempat berbicara dengan kita meski dalam dunia yang berbeda. Entahlah kalau jadi disamakan dengan gila, rasanya kurang pas gitu lhoo Mama. :D CMIIW.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah Ayu juga bonto film Beautiful Mind? Saya juga nonton. Tapi kasus di film itu beda Ayu. Yang di film itu, tokohnya mengidap Split Personality - seperti kisah Sybil - Gadis dengan 16 Kepribadian dan Billy - dalam buku (kisah nyata) : 24 Wajah Billy.

      Kalau yang ini skizofrenia, seperti di buku yang saya punya itu (yang tentang Evi). Di situ pun disamakan dengan gila.

      Saya sudah membaca buku Sybil dan 2 buku ttg Billy, mereka berbeda dengan skizofrenia. Tetap sama2 gangguan (disorder). Kalau yang split personality mereka bisa menjadi memiliki beberapa kepribadian jadi bukan halusinasi, kalau skizofrenia - mereka memiliki halusinasi. Saya pun punya kerabat seperti itu (ada 4 orang). Dan penanganannya pun khas. Begitu sepengetahuan saya, Ayyu :)

      Delete
    2. Oya ... di buku ttg Billy (yang kiepribadiannya pecah menjadi 24 itu), ia sempat dirawat di RSJ dengan penanganan sebagai seorang skizofrenia karena dokter yang awal menanganinya mengira ia skizofren tetapi penanganan itu tak mempan padanya. Nanti setelah bertemu dokter yang mengerti, ia pun mendapat penanganan yang tepat.

      Kalau yang di Beautiful Mind itu kan kisah nyata ya ttg seorang profesor. Di akhir film bisa kita lihat, kepribadiannya yang digambarkan dengan anak kecil itu tak hilang, masih ada. Jadi kalau yg kepribadian majemuk itu biasanya mereka akhirnya menyadari dirinya memiliki 'kelebihan' dan tidak semua kepribadiannya bisa melebur, masih tersisa beberapa dalam dirinya. Sedangkan skizofrenia, jika sembuh kepribadiannya ya hanya satu.

      Delete
  3. Ane emg kadang mikir kayak gitu, bu! Orgil itu gk pernah pake baju siang malem, mkn jg senemunya aja kok sehat sentosa ya?

    O, ya! Mau nanya kayaknya praktisi medis smua, nih? Skizo, bhs awamnya apa ya? Trus apakah bhs kdokteran untuk gila? Bukankah bs aja smua org nyebut dia gila, pdhl ahli medis nyebut nama pnyakit laen yg asing di kuping kita. Atau bbrapa org dg gangguan fungsi sosial, pkerjaan dan aktivitas, di kalangan awam ttp disbut org gila, kan?

    ReplyDelete
  4. aku nntn acara kick andy, kisah seorang bapak yg menjadi relawan mengurus orang2 gila, dia mengambil oarang2 gila dijalanan, dan kemudia merawatnya, hingga akhirnya ada yg sampai sembuh..mereka juga butuh perhatian, wah saya merinding baca crita sekilas evie itu kak..jadi pensaran seperi apa isi bukunya...

    ReplyDelete
  5. @Mas EKsak:
    Saya bukan dari latar belakang medis hanya senang saja dengan hal2 seperti ini jadi saya beli bukunya. Bahasa awamnya skizofrenia : gila.

    @Meutia:
    ALhamdulillah, ada yang bisa sembuh. Di beberapa tempat di Indonesia ada yang merawat orang2 seperti ini dengan dana sendiri. Saya juga pernah melihat di TV beberapa. Biasanya tempat mereka terbatas dan sangat sederhana tapi mereka ikhlas dan bersungguh2 menolong orang2 itu dengan metode khas yang mereka miliki, tidak secara medis.

    ReplyDelete
  6. gue cuma terpaku aja membacanya kak,mgkn itulah salah satu tanda dari Allah,slama kita msh jadi orang normal hendaknya menambah ilmu kekebalan agar bisa tetap normal walau derita hidup makin parah saat di uji oleh Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap ...dirimu menangkap maknanya dengan baik Dik :)
      Btw, saya manggilnya apa? Fuji?

      Delete
  7. Buku ttg evi itu, baru baca daftar isix saja sy sudah merinding. apalagi membacax "jadi ngeri"
    naudzubillah... semoga kita t'hindar dr penyakit ini

    ReplyDelete
  8. Semoga jauh dari penyakit ini...

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^